Setahun setelah bergabung ke Santiago Bernabéu, Kylian Mbappé bersiap meninggalkan nomor punggung 9 untuk mengenakan kostum legendaris bernomor 10. Keputusan ini bukan kebetulan, melainkan sinyal kuat dari manajemen Los Blancos mengenai peran istimewa yang mereka siapkan untuk bintang asal Prancis itu.
Kylian Mbappé Nomor yang Sarat Makna di Bernabéu
Di klub sebesar Real Madrid, angka di punggung pemain bukan sekadar penanda. Beberapa nomor memiliki nilai historis dan emosional. Salah satunya nomor 10, yang kosong sejak Luka Modric hengkang ke AC Milan. Kini, warisan itu akan diteruskan oleh Mbappé, yang mulai Agustus mendatang resmi mengenakan angka keramat tersebut. Ini bukan sekadar perubahan kostum—melainkan langkah simbolis yang menempatkannya dalam jajaran elite klub.
Keputusan Klub, Bukan Permintaan Pemain
Berbeda dari asumsi banyak orang, keputusan ini bukan hasil desakan Mbappé. Menurut laporan dari Marca, inisiatif datang langsung dari jajaran eksekutif klub. Langkah ini lebih bernuansa bisnis daripada teknis. Kepergian Modric bukan hanya mengosongkan lini tengah, tapi juga menghilangkan figur besar yang punya nilai jual tinggi. Maka, demi menjaga daya tarik komersial, Real Madrid melihat Mbappé sebagai sosok ideal untuk mengisi kekosongan tersebut—apalagi ia juga mengenakan nomor 10 saat membela timnas Prancis.
Waktunya pun sangat tepat: setelah musim panas lalu meledak dengan penjualan merchandise, klub kini mempersiapkan gelombang promosi baru.
Kylian Mbappé Dari 9 ke 10: Transisi yang Bermakna

Saat pertama kali merapat ke Madrid, Mbappé memilih nomor 9—nomor yang ditinggalkan Karim Benzema usai hengkang. Pemilihan itu mengandung makna: menghormati hierarki tim sekaligus mengenang masa awal kariernya di AS Monaco. Namun, performanya selama satu musim penuh membuat semua keraguan sirna. Ia sukses menjadi pencetak gol terbanyak La Liga (Pichichi), mencetak 44 gol dari 59 pertandingan, dan perlahan mengambil alih peran utama dari Vinicius Junior.
Pencapaian itu menjadi bukti konkret bahwa Mbappé tak sekadar datang sebagai bintang, tapi telah menjadi pusat gravitasi permainan Real Madrid. Maka, ketika nomor 10 tersedia, klub tak ragu menunjuknya sebagai pewaris.
Membelok dari Tradisi Bernama Sejarah
Langkah ini menciptakan diskusi internal di tubuh klub. Nomor 10 di Real Madrid, secara historis, lebih identik dengan pemain bertipe kreatif: Modric, Özil, James Rodriguez, Figo, hingga legenda seperti Puskas dan Kopa. Mereka adalah pengatur tempo, arsitek permainan, bukan penyerang murni.
Pemberian nomor 10 kepada seorang predator seperti Mbappé adalah keputusan yang menandai pergeseran identitas. Bahkan Arda Güler—yang sedang naik daun di bawah Xabi Alonso—sempat disebut sebagai calon pewaris Modric. Modric sendiri bahkan menyerahkan jersey terakhirnya pada Güler sebagai bentuk simbolik.
Namun, keputusan akhir jatuh pada Mbappé. Sebuah pertaruhan besar yang menggambarkan arah baru klub: menyerahkan wajah proyek jangka panjang kepada sang superstar. Sebuah kehormatan besar… yang tentu saja diiringi ekspektasi setinggi langit.
Tanggung Jawab Besar di Balik Sebuah Angka
Dengan mengenakan angka yang pernah menjadi milik legenda-legenda besar, Mbappé kini memikul beban harapan publik Bernabéu. Nomor 10 bukan hanya simbol prestise, tetapi juga janji akan kreativitas, keajaiban, dan momen-momen ikonik. Dan kini, giliran Kylian Mbappé menulis kisahnya sendiri dengan tinta emas di lembar sejarah Real Madrid